Halo para pejuang PTN yang tetap semangat belajar untuk maeraih impian. Tahu nggak, bahwa di tes potensi skolastik TPS ada sub-materi bahasa inggris yang akan diujikan nanti. Bagaimana? Kamu sudah siap untuk menghadapi sub-tes bahasa inggris ini?
Tes Potensi Skolastik Bahasa Inggris merupakan materi pelajaran yang mungkin bagi sebagian siswa terasa sulit untuk mendapatkan nilai bagus. Karena, para siswa dituntut bukan hanya bisa bahasa inggris tapi memahami makna, pemahaman materi, penalaran dan pemecahan masalah yang ada.
Apa yang diujikan dalam TPS literasi bahasa inggris?
Perlu dicatat ya kawan-kawan bahwa dalam tes potensi skolastik bahasa inggris ini tidak ada listening dan speaking. Semua soal dalam tes hanya reading based atau pemahaman kalimat dan kata saja.
Soal TPS literasi bahasa inggris ini tidak semua siswa mendapatkan soal yang sama. Jadi soal bahasa inggris ini berbeda-beda tiap siswa dan tidak muncul dikeseluruhan materi tes. Artinya soal hanya muncul sebagian dari materi, tidak semua soal berbahasa inggris.
| Komponen | Kemampuan yang Diukur | Jenis Soal Umum |
|---|---|---|
| Reading Comprehension | Memahami isi bacaan, simpulan, ide pokok | Teks pendek/menengah + soal pemahaman |
| Vocabulary in Context | Makna kata/frasa dalam konteks kalimat | Sinonim, antonim, idiom |
| Grammar & Error Identification | Tata bahasa, struktur kalimat | Kalimat dengan bagian yang salah |
| Sentence Completion | Melengkapi kalimat berdasarkan konteks dan struktur | Isian pilihan ganda |
Untuk kamu yang sedang membutuhkan pelajaran tambahan dalam tes potensi skolastik bahasa inggris ini. Yuk gabung dikelas small english dari akademi pretasi. Bimbel UTBK SNBT Bahasa Inggris untuk persiapan kamu mengahadapi TPS nanti.
Tersedia program bergaransi uang kembali lho! Yang tentunya sangat menguntungkan untuk kamu ikuti. Tidak lulus uang kembali tergantung syarat dan ketentuan berlaku. Yuk hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut.
Berikut ini contoh soal materi tes potensi skolastik bahasa inggris
- The question is based on the following passage.
Topik : Reading Comprehension for UTBK
Subtopik : Konsep Kilat Specific Information
Level Kognitif : MOTS
Seventeen-year-old Robin West is an anomaly among her peers, she doesn’t have a smartphone. Instead of scrolling through apps like TikTok and Instagram all day, she uses a so-called “dumbphone”. These are basic phones, or feature phones, with very limited functionality compared to say an iPhone. You can typically only make and receive calls and SMS text messages. And, if you are lucky, you can listen to radio and take very basic photos, but definitely not connect to the internet or apps. These devices are similar to some of the first phones that people bought back in the late 1990s.
Ms West’s decision to ditch her former smartphone two years ago was a spur of the moment thing. While looking for a replacement phones in a second-hand shop, she was lured by the low price of a “brick phone”. Her current phones, from French firm MobiWire, cost her just £8. And because it has no smartphone functionality, she doesn’t have an expensive monthly data bill to worry about. She didn’t notice until she bought a brick phone how much a smartphone was taking over her life. She had a lot of social media apps on it, and she didn’t get as much work done as she was always on the phone.
Dumbphones are continuing to enjoy a revival. Google searches for them jumped by 89% between 2018 and 2021, according to a report by software firm SEMrush. Fashion, nostalgia, and them appearing in TikTok videos, have a part to play in the dumbphone revival. While it’s true that dumbphones can’t compete with the latest premium Apple and Samsung models when it comes to performance or functionality, they can outshine them in equally important areas such as battery life and durability.
Five years ago, Przemek Olejniczak, a psychologist, swapped his smartphone for a Nokia 3310, initially because of the longer-lasting battery. However, he soon realised that there were other benefits. Przemek Olejniczak admits that he now has to plan ahead more when he goes traveling. Before he would always be stuck to the phone, checking anything and everything, browsing Facebook or the news, or other facts he didn’t need to know. Now he has more time for his family and himself. A huge benefit is that he isn’t addicted to liking, sharing, commenting, or describing his life to other people. Now he has more privacy.
Bearne, S. (2022). Not smart but clever? The return of ‘dumbphones’. Taken on September 23, 2022 from: https://www.bbc.com/news/business-60763168.
According to Ms West and Olejniczak, these are the benefits of having dumbphones, EXCEPT …
- You can avoid media addiction.
- You can have a phone with longer battery live.
- You can share your daily lifes with anyone easily.
- You can have less time searching for unnecessary information.
- You can have more quality time with yourself and your family.
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Soal menanyakan yang bukan merupakan dampak positif memiliki dumbphones menurut Ms West and Olejniczak. Informasi mengenai hal tersebut dapat ditemukan di paragraf 2 dan 4.
Pada awal paragraf 4 dijelaskan bahwa Olejniczak menukar ponsel pintarnya dengan Nokia 3310, awalnya karena baterainya yang lebih tahan lama. Namun, dia kemudian menyadari bahwa ada manfaat lain yang ia dapatkan. Salah satunya adalah sekarang dia memiliki lebih banyak privasi. Hal ini disebutkan di kalimat terakhir. Dengan demikian, hal yang bukan merupakan keuntungan dari memiliki dumbphones adalah pilihan C (Kamu dapat berbagi kehidupan sehari-hari dengan siapa pun dengan mudah.) karena ini justru bertentangan dengan poin ‘memiliki lebih banyak privasi’.
Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C.
- The questions number 4–7 are based on the following passage.
The United Nations predicts Earth will have to feed another 2.3 billion people by 2050, mostly concentrated in urban centers far from farmland. Conventional agriculture may not be able to meet that demand, but luckily NASA has been working for decades to tackle food production both on Earth and in space. Feeding astronauts during long-term space exploration means stretching resources to grow plants in space—including minimizing water use and energy consumption and eliminating soil.
NASA initially pioneered these techniques on the ground by building the country’s first vertical farm. Inside a decommissioned hypobaric chamber left over from testing the Mercury space capsule, technologists stacked rows of hydroponic trays like bookshelves against the walls. Then systems for lighting, ventilation, and circulating water were added using off-the-shelf parts. Various crops were planted on the stacked trays to test how well they would grow in water and without the benefit of sunlight or open air. This innovative approach to farming created a foundation for the industry of controlled environment agriculture, or CEA.
CEA combines plant science and environmental control to optimize plant growth and maximize efficiency, frequently incorporating vertical growth structures. Technology enables the filtering of contaminants from crop water and delivers precise nutrient balances. Artificial lighting provides only the necessary wavelengths at the right time, intensity, and duration, while environmental controls maintain ideal temperature and humidity. This approach could help feed burgeoning future generations, said Nate Storey, chief science officer at Plenty Unlimited, one of several companies building on NASA’s plant-growth research.
Regarding the role of NASA in producing food, we know that …
- The more farming techniques NASA uses, the less energy it requires.
- The greater the space exploration is carried out, the more number of astronauts that must be fed.
- The more people requiring food, the more maximum NASA’s agricultural technology will be.
- The longer the space expedition is, the more NASA optimizes its farming resources.
- The more maximum NASA farming technology becomes, the less traditional farming will be required.
Jawaban: D
Pembahasan:
Informasi mengenai peranan NASA dalam memproduksi makanan terdapat paragraf pertama. Pada kalimat kedua disampaikan bahwa NASA selama ini telah melakukan kegiatan pertanian untuk memenuhi pasokan makanan baik di bumi dan luar angkasa. Pada kalimat ketiga disampaikan bahwa eksplorasi ruang angkasa yang panjang telah mendorong NASA untuk memaksimalkan sistem pertanian mereka demi menyediakan makanan bagi para astronot. Dengan demikian, pernyataan yang tepat adalah The longer the space expedition is, the more NASA optimizes its farming resources. (Semakin lama ekspedisi luar angkasa yang dilakukan, semakin NASA memaksimalkan sumber daya pertanian mereka).
Pilihan A tidak tepat. Pada kalimat terakhir paragraf pertama disampaikan bahwa konsumsi energi yang minim merupakan bagian dari teknik pertanian NASA, bukan dampak dari semakin banyaknya teknik yang digunakan.
Pilihan B tidak tepat karena pada teks tidak terdapat informasi mengenai eksplorasi besar ruang angkasa. Informasi yang disampaikan adalah eksplorasi ruang angkasa jangka panjang (kalimat terakhir paragraf pertama). Selain itu, tidak disebutkan juga jumlah astronot yang diperlukan.
Pilihan C tidak tepat. Pada kalimat akhir paragraf pertama disampaikan bahwa pemaksimalan teknologi pertanian NASA tidak disebabkan karena kebutuhan pangan yang meningkat. Perjalanan ruang angkasa yang panjanglah yang menyebabkannya.
Pilihan E tidak tepat. Pada kalimat kedua paragraf pertama hanya menyampaikan bahwa kebutuhan pangan kemungkinan tidak dapat dipenuhi oleh pertanian konvensional, dan beruntung NASA selama ini telah memaksimalkan sistem pertanian mereka. Informasi tersebut tidak menunjukkan bahwa kita tidak butuh pertanian konvensional setelah adanya sistem pertanian milik NASA.
Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah D.
Sumber : https://www.brainacademy.id/blog/tes-skolastik-literasi-bahasa-inggris
